Selasa, 12 Juni 2012

Hormon Manusia


HORMON MANUSIA

                Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1.     Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a.     Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master of glands (kepalanya para kelenjar). Kelenjar Hipofisis menghasilkan :
-         Hormon Pertumbuhan (somatropik), mengendalikan pertumbuhan tubuh.
-         Hormon Tirotropik mengendalikan kelenjar tiroid.
-         Hormon Adrenokortikotropik (ATCH) mengendalikan kelenjar adrenal.
-         Hormon Gonadotrofi, hormon perangsang folikel stimulating hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel di dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis.
-         Hormon Luteinshing (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), mengendalikan sekresi ustrogen dan progesterone didalam ovarium dan testosterom didalam testis.
-         Hormon Luteotrofin atau Prolaktin mengendalikan sekresi air susu dan mempertahankan luteun selama hamil.
-         Hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
-         Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang melalui ginjal.
-         Hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus ketika melahirkan bayi dan mengeluarkan air susu ketika menyusui.
     Gangguan fungsi kelenjar hipofisis kalau sekresi yang dilakukan itu kurang (hiposekresi). Bila terjadi sebelum pubertas menyebabkan pertumbuhan anak menjadi kerdil (creatinsime), kalau terjadi sesudah pubertas, sedangkan sebelumnya tidak terjadi apa-apa, pertumbuhan akan menjadi “raksasa” (morbus scheehaan). Kelenjar gondok, tiroid, dan adrenal juga mengalami perubahan.
b.     Tiroid (Kelenjar Gondok)
-         Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan diantara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat dibawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
-         Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
-         Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoflamik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut : kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoflalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c.     Paratiroid I Kelenjar Anak Gondok
-         Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala : kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
-         Tumor Paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut Von Recklinghousen.
d.     Kelenjar Adrenal I Suprarenal I Anak Ginjal
          Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
a.     Korteks Adrenal
Bagian ini berfungsi mensekresikan hormon-hormon berikut
1.     Glukokortikoid
                    Fungsi glukokortikoid adalah untuk merangsang pengubahan lemak dan protein ke metabolit-metabolit intermediet yang akhirnya diubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan naiknya kadar glukosa dalam darah. Dalam dunia kedokteran glukokortikoid digunakan untuk mengobati radang sendi dan keracunan, karena sesuai dengan efeknya ternyata glukokortikoid dapat menekan peradangan dalam tubuh.
2.     Mineralokortikoid
                    Hormon ini merangsang reabsorbsi ion-ion Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan tekanan darah menjadi normal.
3.     Androgen
                    Hormon ini berfungsi untuk menentukan sifat kelamin sekunder pria. Fungsi ini dilakukan bersama dengan hormon dari gonad.
b.    Medula Adrenal
Bagian ini berfungsi mensekresikan hormon, antara lain seperti berikut
1.     Adrenalin
                    Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, meningkatkan kadar glukosa darah dan laju metabolisme. Hormon ini disekresikan ketika orang sedang marah, merasa ketakutan, dan mengalami stress. Pada keadaan tersebut kadar hormon adrenalin di dalam tubuh akan naik.
2.     Noradrenalin
                    Hormon ini juga memiliki fungsi untuk meningkatkan tekanan darah. Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut : timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e.     Pankreas
-         Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai Pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
-         Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
-         Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.
-         Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f.       Ovarium
          Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.     Estrogen
     Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi Estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2.     Progesteron
     Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
     Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g.     Testis
          Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun. 

HORMON MANUSIA

                Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1.     Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a.     Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master of glands (kepalanya para kelenjar). Kelenjar Hipofisis menghasilkan :
-         Hormon Pertumbuhan (somatropik), mengendalikan pertumbuhan tubuh.
-         Hormon Tirotropik mengendalikan kelenjar tiroid.
-         Hormon Adrenokortikotropik (ATCH) mengendalikan kelenjar adrenal.
-         Hormon Gonadotrofi, hormon perangsang folikel stimulating hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel di dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis.
-         Hormon Luteinshing (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), mengendalikan sekresi ustrogen dan progesterone didalam ovarium dan testosterom didalam testis.
-         Hormon Luteotrofin atau Prolaktin mengendalikan sekresi air susu dan mempertahankan luteun selama hamil.
-         Hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
-         Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang melalui ginjal.
-         Hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus ketika melahirkan bayi dan mengeluarkan air susu ketika menyusui.
     Gangguan fungsi kelenjar hipofisis kalau sekresi yang dilakukan itu kurang (hiposekresi). Bila terjadi sebelum pubertas menyebabkan pertumbuhan anak menjadi kerdil (creatinsime), kalau terjadi sesudah pubertas, sedangkan sebelumnya tidak terjadi apa-apa, pertumbuhan akan menjadi “raksasa” (morbus scheehaan). Kelenjar gondok, tiroid, dan adrenal juga mengalami perubahan.
b.     Tiroid (Kelenjar Gondok)
-         Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan diantara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat dibawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
-         Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
-         Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoflamik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut : kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoflalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c.     Paratiroid I Kelenjar Anak Gondok
-         Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala : kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
-         Tumor Paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut Von Recklinghousen.
d.     Kelenjar Adrenal I Suprarenal I Anak Ginjal
          Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
a.     Korteks Adrenal
Bagian ini berfungsi mensekresikan hormon-hormon berikut
1.     Glukokortikoid
                    Fungsi glukokortikoid adalah untuk merangsang pengubahan lemak dan protein ke metabolit-metabolit intermediet yang akhirnya diubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan naiknya kadar glukosa dalam darah. Dalam dunia kedokteran glukokortikoid digunakan untuk mengobati radang sendi dan keracunan, karena sesuai dengan efeknya ternyata glukokortikoid dapat menekan peradangan dalam tubuh.
2.     Mineralokortikoid
                    Hormon ini merangsang reabsorbsi ion-ion Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan tekanan darah menjadi normal.
3.     Androgen
                    Hormon ini berfungsi untuk menentukan sifat kelamin sekunder pria. Fungsi ini dilakukan bersama dengan hormon dari gonad.
b.    Medula Adrenal
Bagian ini berfungsi mensekresikan hormon, antara lain seperti berikut
1.     Adrenalin
                    Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, meningkatkan kadar glukosa darah dan laju metabolisme. Hormon ini disekresikan ketika orang sedang marah, merasa ketakutan, dan mengalami stress. Pada keadaan tersebut kadar hormon adrenalin di dalam tubuh akan naik.
2.     Noradrenalin
                    Hormon ini juga memiliki fungsi untuk meningkatkan tekanan darah. Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut : timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e.     Pankreas
-         Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai Pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
-         Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
-         Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.
-         Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f.       Ovarium
          Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.     Estrogen
     Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi Estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2.     Progesteron
     Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
     Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g.     Testis
          Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar