Jumat, 22 Juni 2012

Sistem Indra (Mata)


SISTEM INDRA (MATA)

Mata
-         Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
-         Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh :
a.     Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
b.     Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.     Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d.     Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembaban mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
-         Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala.
1.     Selaput putih
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
2.     Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata
yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam.
          Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata.
          Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.
          Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
          Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis). Mencembung dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat.
3.     Selaput Jala (Retina)
Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka
terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
          Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
Proses melihat
-         Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata.
-         Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut :
1.     Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
2.     Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3.     Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4.     Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5.     Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
Gangguan pada mata
1.     Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung (lensa positif).
2.     Rabun jauh (Miopi)
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang berjarak jauh. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung (lensa negatif)
3.     Mata Tua (Presbiopi)
Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang
terlalu jauh dan terlalu dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4.     Rabun Senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan
mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A.
5.     Buta Warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk
membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun.
6.     Katarak
Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7.     Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8.     Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris. 

SISTEM INDRA (MATA)

Mata
-         Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
-         Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh :
a.     Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
b.     Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.     Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d.     Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembaban mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
-         Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala.
1.     Selaput putih
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
2.     Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata
yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam.
          Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata.
          Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.
          Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
          Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis). Mencembung dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat.
3.     Selaput Jala (Retina)
Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka
terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
          Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
Proses melihat
-         Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata.
-         Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut :
1.     Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
2.     Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3.     Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4.     Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5.     Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
Gangguan pada mata
1.     Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung (lensa positif).
2.     Rabun jauh (Miopi)
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang berjarak jauh. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung (lensa negatif)
3.     Mata Tua (Presbiopi)
Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang
terlalu jauh dan terlalu dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4.     Rabun Senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan
mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A.
5.     Buta Warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk
membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun.
6.     Katarak
Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7.     Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8.     Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar